Pada Tahun ini, 2017, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi tuan rumah 5th International Conference of Asian Special Libraries (ICoASL 2017), yang diselenggarakan pada 10-12 Mei 2017. ICoASL 2017 ini bertemakan "Curation and Management of Cultural Heritage through Libraries: Challenges and Opportunities in the Digital Society". Acara ini rutin diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan yang menjadi tuan rumahnya adalah negara-negara yang berbeda.Kegiatannya adalah Parallel Session, Cultural Event
dan Cultural Visit.
Dalam Konferensi Internasional Ke-5 Perpustakaan Khusus Asia tersebut
menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya adalah Dr. Debal C Kar
(President of Special Library Association), Prof. Dr. Machasin, MA (UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan Renhard Feldman (University of Münster,
Jerman). Acara tersebut dihadiri sekitar 200 peserta yang berasal dari 15 negara seperti Indonsia, Malaysia, Philipina, Brunei
Darussalam, Korea Selatan, India, dan lain-lain.
Alhamdulillah..pada acara tersebut 3 orang teman sekelas kami, dari Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi peserta call for paper pada acara tersebut, yaitu Sri Andayani, Fuad Wahyu P dan Oky Rizkyantha. Saya dan teman-teman yang lain tidak sempat mengikuti acara tersebut karena jadwal perkuliahan yang sangat padat..(dengan tugas-tugas kuliah pastinya). Nyesel juga gak bisa ikutan..
Bangga..pastinya acara tingkat international tersebut dapat dilaksanakan oleh kampus tercinta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sudah saatnya para pustakawan di seluruh dunia saling bertemu, berbagi ilmu, sharing dengan pekerjaan masing-masing, agar pustakawan dapat lebih berkembang dan go international. Manfaat mengikuti acara tersebut selain dapat menambah wawasan, ilmu, pengalaman para pustakawan di seluruh dunia, juga dapat menambah teman seprofesi di seluruh dunia. Seperti pengalaman teman saya, Sri Andayani yang mengikuti acara tersebut, dia sangat senang dapat mengikuti acara tersebut, selain mendapatkan sertifikat presenter tingkat internasional, dia juga dapat saling bertukar kartu nama dengan teman lain seprofesi di seluruh dunia.
Semoga..acara seminar, workshop maupun pertemuan pustakawan tingkat internasional seperti ini dapat lebih sering diadakan di Indonesia. Dan semoga ke depan saya dan teman-teman lain dapat ikut serta dalam acara tingkat internasional tersebut.